Oleh Tristin Hartono (14150098)
Pernahkah
Anda membayangkan sebuah kerajaan yang memiliki sungai dengan bau yang harum? Atau pernahkah
terpikir oleh Anda, bagaimana asal mula nama sebuah kota di ujung timur Pulau Jawa yang dijuluki The Sunrise of Java ini?
Dinamakan "Sunrise of Java" karena Banyuwangi adalah kota pertama di Pulau Jawa yang mendapat sinar matahari setiap paginya.
Namun berdasarkan mitos cerita rakyat yang melegenda, nama Banyuwangi, yang secara
etimologis berasal dari bahasa Sansekerta banyu
yang berarti air, dan wangi yang
berarti bau yang harum, menceritakan kisah kejujuran seorang istri terhadap
suaminya.
Pada
suatu hari, di timur Pulau Jawa terdapat sebuah kerajaan yang dipimpin oleh
Raja Sulakrama bernama Kerajaan Blambangan di Negeri Sindurejo. Raja Sulakrama
memiliki seorang ksatria yang bernama Raden Sidapaksa. Ksatria ini memiliki
seorang istri cantik bernama Sri Tanjung, keturunan bidadari yang menikah
dengan manusia.
Raja
yang terpikat dengan kecantikan Sri Tanjung berniat untuk merebutnya dari Raden
Sidapaksa. Akhirnya raja mengutus ksatrianya untuk melakukan tugas yang cukup
rumit. Dikutip dari Wikipedia, Raden Sidapaksa diutus untuk mengantarkan surat
ke Swargaloka (surga). Tanpa ia
tahu, ternyata raja telah “membelokkan” isi surat tersebut.
Saat kembali dari Swargaloka,
Raden Sidapaksa melihat istrinya sedang dipeluk oleh Raja Sulakrama. Sri
Tanjung yang sejak tadi terus menolak raja akhirnya difitnah bahwa ia adalah
seorang penggoda. Raden Sidapaksa yang merasa terkhianati akhirnya terbakar
oleh api cemburu. Ia ingin istrinya dihukum mati.
Sebelum dibunuh, Sri Tanjung
memperingatkan, jika yang mengucur dari tubuhnya darah, berarti ia bersalah,
namun jika air berbau harum yang keluar, ia tidak bersalah. Tanpa pikir
panjang, Raden Sidapaksa segera menikam istrinya dengan keris yang ia pegang.
Namun akhirnya, takdir berkata lain, cairan yang keluar dari tubuh Sri
Tanjung bukanlah darah, melainkan air yang harum baunya. Raden Sidapaksa pun
sangat menyesali perbuatan gegabahnya. Mulai hari itu, sungai berbau harum di
daerah kerajaan Blambangan diberi nama “Banyuwangi”.
Pada versi lain, diceritakan bahwa mayat Sri Tanjung dilempar ke sungai
yang keruh, lalu air tersebut berubah menjadi jernih dan harum. Namun
berdasarkan informasi yang disebarkan oleh Wikipedia, Sri Tanjung dibangkitkan
kembali dari kematian dan hidup bahagia bersama Raden Sidapaksa.
“Para dewa memerintahkan Sidapaksa untuk menghukum
kejahatan Raja Sulakrama. Ia pun membalas dendam dan berhasil membunuh Raja
Sulakrama dalam suatu peperangan. Konon air yang harum mewangi itu menjadi asal mula
nama tempat tersebut. Maka sampai sekarang ibukota kerajaan Blambangan
dinamakan Banyuwangi, bermakna ‘air yang wangi’.”
Di samping itu, masih terdapat banyak versi yang menceritakan tentang penamaan Kota Banyuwangi. Namun pada intinya, nama "Banyuwangi" berasal dari sejarah kejujuran dan keteguhan seorang istri terhadap suaminya.
Di samping itu, masih terdapat banyak versi yang menceritakan tentang penamaan Kota Banyuwangi. Namun pada intinya, nama "Banyuwangi" berasal dari sejarah kejujuran dan keteguhan seorang istri terhadap suaminya.
Ilustrasi pembunuhan Sri Tanjung oleh Raden Sidapaksa |
Suasana desa di sekitar Kerajaan Blambangan dalam bentuk lukisan |
Arca yang menceritakan tentang sejarah penamaan Banyuwangi |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar