Oleh Tristin Hartono 14150098
Wajah sumringah berbinar terpancar
dari wajahnya. Ia terlihat manis dengan tatanan rambut messy sebahu dan tatapan mata yang jelas dan fokus. Berdiri di
depan kelas dengan penuh percaya diri, ia menarik kembali memorinya ke masa
dimana ia sempat menyentuh mimpinya, berkecimpung di dunia musik
Indonesia.
Dengan semangat menggebu-gebu,
wanita 154 cm ini bercerita tentang pengalamannya di salah satu ajang bakat
besutan Negara Kincir Angin. Rasa senang, tegang, hingga kecewa tersirat dari
kalimat yang ia gunakan. Mulai dari audisi, hingga proses grup vokalnya
tereliminasi ia ceritakan.
Suasana kelas seketika hening ketika
salah satu mahasiswa Universitas Bunda Mulia keturunan Batak ini menyanyikan
sepotong lirik dari lagu terakhir yang ia persembahkan di ajang The Voice
Indonesia pada April 2016 lalu. Getaran suaranya mengguncang setiap hati
pendengar hingga meninggalkan tepukan tangan di akhir nyanyiannya.
Tawa lepas ciri khasnya membuat orang
segera mengenali bahwa ia adalah Yuni Herliwati atau akrab disapa Herly, salah
satu anggota grup vokal Mervo yang sempat menjadi finalis di The Voice
Indonesia. Beranggotakan 4 orang, yakni Alfreando, Arlen, Angel, serta Herly,
mereka bertahan hingga babak knock-out.
Dimulai dari audisi,
Mervo menjalani audisi secara langsung, lalu lolos ke babak blind audition dimana keempat juri duduk
membelakangi finalis yang tampil di panggung, jika juri merasa sreg dengan finalis tersebut, ia akan
memencet tombol dan otomatis kursi akan berbalik menghadap ke arah finalis.
Agnes Monica atau yang
kini lebih sering disebut Agnezmo menekan tombolnya untuk Mervo, pertanda ia
menyukai perpaduan suara mereka. Diikuti oleh Judika yang akhirnya juga duduk
menghadap panggung. Setelah selesai tampil, peserta diperbolehkan untuk memilih
salah satu juri yang nantinya akan menjadi pelatih mereka.
Setelah berunding dan
menentukan siapa yang akan menjadi pelatih (coach)
nantinya, tersebutlah satu nama seorang bintang yang dulu sempat menjadi salah
satu anggota vokal grup sebelum ia bersolo karir. Latar belakang ini
menimbulkan alasan kuat bagi Mervo untuk memilihnya sebagai coach.
Selepas beberapa menit,
akhirnya rasa penasaran penonton pun terjawab, Judika adalah nama yang
terlontar dari suara Herly yang saat itu gagal menyebutkan alasan tepat mengapa
memilih Judika sebagai coach. Namun
hal itu bukanlah masalah besar, dan cerita selanjutnya telah dimulai setelah
itu.
Babak battle adalah babak dimana setiap anak
asuh setiap coach harus “bertanding”
satu sama lain untuk mendapat kesempatan menduduki kursi di babak knock-out. Keluarlah satu nama finalis
yang akhirnya harus menjadi rival Mervo di babak battle ini, Janita Gabriela Pangaribuan.
Semangat Mervo akhirnya kembali membara untuk menghadapi babak selanjutnya, yakni knock out, dimana coach akan memilih 3 finalis untuk duduk di kursi yang telah disediakan. Meskipun telah menduduki salah satu kursi, finalis belum bisa merasa tenang.
Posisi para finalis ini masih dapat digantikan dengan finalis lain yang menurut coach lebih berpotensi untuk menang. Melalui lagu ciptaan coach Judika, "Bukan Dia Tapi Aku", Mervo tetap terlihat stunning saat tampil. Namun, ternyata takdir berkata lain.
Mervo kerap yakin bahwa mereka akan menjadi salah satu musisi jebolan The Voice Indonesia, alasan ini diperkuat karena Judika terlihat mencintai grup vokal serta basic-nya yang dulu pernah menjadi salah satu anggota grup vokal. Tapi saya rasa, saat itu hati kecil Judika berkata lain.
Mei 2016 akan terasa berbeda dari belasan Mei yang pernah dilalui Mervo sebelumnya. Angan tinggi mereka harus terputus di babak knock out. Impian mereka untuk tampil di babakli live show harus terhenti karena kursi aman mereka telah ditukar dengan Siti Rosalia.
Rasa sedih dan kecewa terselip dalam senyum lebar mereka ketika harus meninggalkan panggung. Diiringi tepukan penonton Mervo berjalan ke arah backstage. Semuanya telah berakhir. Setelah gagal dalam ajang pencarian bakat Rising Star, kini Herly juga harus menerima kenyataan bahwa grup vokalnya gagal lolos live show.
Namun hal itu bukanlah penghalang baginya untuk tetap berkarya, meskipun kini Mervo memutuskan untuk break, Herly tetap bermimpi untuk berpatisipasi dalam dunia musik Indonesia. Kesibukannya di perkuliahan tidak memadamkan kecintaannya pada musik. Terkadang ia terlihat mendendangkan potongan lirik lagu yang tidak asing bagi pendengar.
Hal inilah yang membuat Herly seketika mengundang tatapan mata teman-teman kelas untuk melihatnya bernyanyi. Di akhiri dengan tawa canda, getaran suaranya tertanam dalam hati setiap orang yang mendengar. Melalui akun Youtube "Official Mervo" kita dapat menikmati merdunya suara Herly dan teman-teman melalui cover lagu.
Setelah selesai bercerita, Herly melenggang kembali ke arah tempat duduknya, meninggalkan senyum manis yang menjadi ciri khasnya sebagai salah satu anggota Mervo yang bertubuh mungil dengan semangat dan mimpi yang besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar