Oleh
Tristin Hartono (14150098)
Senyum
sumringah mewakili sifat ramahnya kepada setiap orang yang ia temui. Segelintir
goresan di dahi semakin memperjelas karakter yang menjadi keunggulannya ini.
Kerutan-kerutan di dahi penanda senjanya umur tak membuat pria kelahiran 55
tahun lalu ini patah semangat menyuarakan pendapatnya tentang membangun
Indonesia.
Kemeja
kotak-kotak nuansa merah-biru melambangkan sifat beraninya dalam mengubah
mental penduduk Jakarta. Bersama dengan wakil kerjanya, ia menghaturkan daftar
janji program kerja yang nantinya akan mereka realisasikan bagi kota Jakarta.
Salah satunya yakni "Revolusi Mental".
Bertempat
lahir di Surakarta pada 21 Juni 1961 silam, Joko Widodo atau akrab disapa
"Jokowi" mencalonkan diri menjadi gubernur Ibukota Indonesia.
Mengusung slogan "Wakil Rakyat Lahir Dari Rakyat", ia bersama Basuki
Tjahaja Purnama (Ahok) memberanikan diri untuk mengajukan diri menjadi calon
pemimpin DKI Jakarta.
Berlatar
belakang sebagai Walikota Solo dan Bupati Belitung Timur, pasangan ini dijuluki
"Pasangan Wong Ndeso" oleh
pemimpin partai Gerindra, Prabowo Subianto. Kendati demikian, Prabowo tetap
optimis akan kemenangan pasangan ini dalam pertandingan antar calon gubernur
melalui janji mereka bagi Jakarta.
Salah
satu janji yang didengung-dengungkan yakni melakukan blusukan atau kunjungan ke sisi terpencil kota untuk menjangkau
langsung dan mengenal rakyat yang nantinya akan ia pimpin. "Tin (nama
penulis), tadi Pak Jokowi kesini loh,
salaman sama Papi Mami. Orangnya baik banget,
nggak sombong," ujar seorang Ibu
Rumah Tangga.
Kerendahan
hati serta kegiatan blusukan inilah
yang menjadi hal favorit penduduk hingga mengantarkan pasangan Jokowi-Ahok ke
tahta kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta pada 2012, mengalahkan pasangan
rivalnya, mantan gubernur Fauzi Bowo.
Dua
tahun selang dilantiknya Jokowi menjadi gubernur, ia diminta oleh ketua umum
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Megawati, untuk mewakili PDI-P
menjadi calon presiden Indonesia. Informasi ini membangun semangat Jokowi untuk
menaklukkan tantangan sebagai pemimpin yang dapat menjadi teladan bagi
rakyatnya, ia menerima tantangan itu.
Pria
penyuka genre musik metal ini pada akhirnya bersaing dengan segelintir calon
dari berbagai partai besar seperti Golkar, Demokrat, Gerindra, dan Nasdem.
Setelah melalui berbagai seleksi, akhirnya ia mencapai pertandingan
"final" pemilihan presiden. Mendapat nomor urut 2, ia menjadi rival
yang cukup berat bagi Prabowo Subianto. Pasalnya, Prabowo adalah
"pemain" senior dalam dunia politik Indonesia.
Namun,
takdir berkata lain, meskipun Jokowi adalah "orang baru", namun ia
dapat memenangkan perhelatan ini dan berhasil menjadi pemimpin Indonesia sejak
Oktober 2014 lalu, dan memerintah dalam periode 2014-2019.
Harapan masyarakat pun mulai
“terbang” dengan hadirnya Jokowi sebagai pemimpin negara. Presiden yang
dianggap mirip Obama ini digadang-gadang akan memiliki gaya kepemimpinan
seperti Obama juga. Well, kita lihat
saja hasilnya nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar